Berdasarkanhasil voting 927 orang setuju jawaban A benar, dan 0 orang setuju jawaban A salah. Penjelasan singkatnya, Pasangan yang sesuai antara tradisi atau upacara adat umat Islam dengan asal daerahnya adalah rokat tase dari madura. Simplisianabati tidak hanya seluruh bagian tumbuhan, tetapi sering juga berupa bagian atau organ tumbuhan seperti akar, kulit akar, batang, kulit batang, kayu, bagian bunga dan sebagainya. contoh : bunga cengkeh (clove), lada hitam , daun sereh , kulit kayu manis. Simplisia Hewani, adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat Perhatikantabel di bawah ini! Pasangan yang sesuai antara hormon dengan fungsinya adalah . 1 dan T 2 dan R 3 dan Q 4 dan P 5 dan S. Buat Kamu yang ingin mendapat jawaban dari persoalan tentang Pasangan Yang Sesuai Antara Hormon Dengan Fungsinya Adalah, kalian bisa simak jawaban yang disediakan, dan semoga jawaban dibawah ini mampu membantu kamu menyelesaikan persoalan tentang Pasangan Yang Sebenarnyatubuh dapat mensekresikan hormon untuk mengurangi tingginya kadar gula tersebut, namun kadang kala organ penghasil hormon tersebut rusak atau mengalami gangguan. Organ yang dimaksud adalah a. hati b. limpa c. hipotalamus d. ginjal e. pankreas Jawaban E: Kelainan yang timbul jika kekurangan hormon yang dihasilkan oleh anak ginjal yangserupa dengan hormon tanaman. Senyawa-senyawa sintetik ini pada umumnya dikenal dengan nama zat pengatur tumbuh tanaman (ZPT = Plant Growth Regulator). Tentang senyawa hormon tanaman dan zat pengatur tumbuh, Moore (2) mencirikannya sebagai berikut : 1. Fitohormon atau hormon tanaman ada-lah senyawa organik bukan nutrisi yang nLdLyk. Sistem ekskresi pada manusia adalah sistem yang bertugas untuk mengolah dan membuang zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Jika tidak dikeluarkan dari tubuh, zat-zat tersebut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas sejumlah organ, yaitu paru-paru, kulit, hati, usus besar, dan ginjal. Masing-masing organ ekskresi tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda untuk membuang zat sisa dan racun dari dalam tubuh. Kenali Berbagai Organ pada Sistem Ekskresi Manusia Berikut ini adalah beberapa organ yang termasuk dalam sistem ekskresi manusia beserta jenis zat limbah yang dibuangnya 1. Ginjal Manusia memiliki sepasang ginjal dengan bentuk menyerupai kacang merah dan berwarna merah kecokelatan. Setiap ginjal berukuran sekitar 10–12 cm atau kira-kira seukuran kepalan tangan orang dewasa. Organ ini terletak di sisi kanan dan kiri tubuh, tepatnya di rongga perut bagian belakang. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena berdekatan dengan hati. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat sisa dari makanan, obat-obatan, atau racun yang terdapat di darah. Selain itu, ginjal juga berperan mengendalikan keseimbangan cairan dan kadar elektrolit dalam tubuh. Jika tubuh Anda kelebihan garam atau mineral, ginjal pun akan membuangnya. Zat sisa yang terkumpul akan diubah menjadi urine. Urine akan mengalir dari ginjal ke kandung kemih melalui saluran yang disebut ureter untuk kemudian dibuang saat Anda buang air kecil. 2. Kulit Kulit manusia memiliki sekitar 2–4 juta kelenjar keringat. Kelenjar ini tersebar di seluruh bagian tubuh, namun paling banyak terdapat di telapak tangan, kaki, wajah, dan ketiak. Kelenjar keringat terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Kelenjar ekrin yang terhubung langsung dengan permukaan kulit dan menghasilkan keringat yang tidak berbau dan encer Kelenjar apokrin yang menghasilkan keringat yang mengandung lemak dan pekat, serta terdapat di folikel rambut, seperti ketiak dan kulit kepala Pada dasarnya, keringat yang dihasilkan kelenjar-kelenjar tersebut berfungsi untuk mengendalikan suhu tubuh dan melumasi kulit serta rambut. Namun, sebagai bagian dari sistem ekskresi, kelenjar keringat juga berperan membuang racun dari dalam tubuh melalui keringat yang dihasilkannya. Ada beberapa jenis racun yang dibuang melalui kelenjar keringat di kulit, antara lain zat logam, bisphenol A, polychlorinated biphenyls, urea, phthalate, dan bikarbonat. Tak hanya racun, kelenjar keringat di kulit juga berfungsi untuk membunuh dan membuang bakteri. 3. Usus besar Pada dasarnya, usus terbagi menjadi 2 bagian, yaitu usus kecil dan usus besar. Sebagian besar nutrisi dan sekitar 90% air yang terkandung dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari terserap ke dalam usus kecil. Sementara itu, usus besar bertugas untuk menyerap sisa air dan nutrisi yang tidak bisa dicerna oleh usus kecil. Usai diserap, sisa makanan dan minuman tersebut diubah menjadi feses, lalu dibuang melalui dubur saat Anda buang air besar. 4. Hati Hati adalah organ yang berukuran besar dengan berat sekitar 1 kilogram. Organ ini terletak di bagian kanan atas dalam rongga perut, tepat di bawah diafragma. Hati berperan penting dalam proses pengolahan racun atau detoksifikasi. Salah satu zat beracun yang dibuang dan diolah oleh hati adalah amonia, yaitu zat sisa dari hasil penguraian protein. Jika dibiarkan menumpuk dalam tubuh, amonia dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk gangguan pernapasan dan masalah pada ginjal. Selain amonia, zat lain yang dibuang atau diekskresi oleh hati adalah Zat beracun dalam darah, misalnya akibat konsumsi alkohol atau obat-obatan Sel darah merah yang sudah rusak Kelebihan bilirubin yang dapat menyebabkan sakit kuning atau jaundice 5. Paru-paru Paru-paru merupakan organ utama dalam sistem pernapasan manusia. Dalam proses pernapasan, paru-paru merupakan tempat pertukaran oksigen yang diperoleh dari udara ke dalam darah. Darah yang telah mengandung oksigen akan disalurkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Setelah memperoleh oksigen, setiap sel tubuh akan menghasilkan karbon dioksida sebagai zat sisa metabolismenya. Karbon dioksida merupakan zat beracun yang bisa berbahaya bagi kesehatan apabila menumpuk di dalam darah. Untuk membuangnya, karbon dioksida akan dibawa oleh darah kembali menuju paru-paru dan dikeluarkan ketika Anda mengembuskan napas. Batuk atau bersin juga merupakan mekanisme alami tubuh yang melibatkan paru-paru dan saluran pernapasan untuk mengeluarkan zat kimia atau gas beracun, debu, kuman, virus, dan benda asing yang masuk ke dalam sistem pernapasan. Sistem ekskresi memiliki peranan yang sangat besar terhadap kesehatan Anda. Pasalnya, jika sistem ekskresi tidak berfungsi dengan normal, akan ada banyak zat berbahaya yang dapat menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit. Untuk menjaga kinerja sistem ekskresi, penting bagi Anda untuk menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, Anda juga perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter agar dokter dapat mengevaluasi fungsi organ ekskresi serta kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh. Jika terdapat masalah pada sistem ekskresi atau organ tubuh lainnya, dokter akan memberikan penanganan yang tepat. Mengenal Hormon Reproduksi pada Pria dan Wanita Beserta FungsinyaTubuh manusia terdiri dari sejumlah bagian penting, termasuk hormon reproduksi. Hormon dalam sistem reproduksi memengaruhi seksualitas dan kesuburan pada pria dan wanita. Yuk, ketahui jenis dan fungsi hormon reproduksi di bawah ini. Hormon merupakan zat kimia dalam tubuh yang membantu menjalankan fungsi tubuh Anda, termasuk pada sistem reproduksi. Hormon reproduksi manusia memainkan peranan penting dalam mendukung kerja organ seksual, menjaga kesehatan seksual, dan melansungkan proses pembuahan kehamilan. Umumnya, orang hanya mengenal testosteron sebagai hormon reproduksi pria serta estrogen dan progesteron sebagai hormon reproduksi wanita. Namun, sebenarnya masih ada lagi beberapa hormon reproduksi pria dan wanita selain ketiga hormon tersebut. 1. Gonadotropin-releasing hormone GnRH Gonadotropin-releasing hormone atau hormon GnRH adalah hormon yang berperan besar dalam menentukan kesuburan pria dan wanita. Pada masa kanak-kanak, kadar hormon ini sangat rendah. Hormon GnRH baru akan mulai meningkat setelah seseorang memasuki masa pubertas. Bagian otak bernama hipotalamus berperan memproduksi hormon GnRH. Saat beredar dalam pembuluh darah, hormon ini akan memicu pelepasan hormon dari kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari yang berukuran sebesar kacang polong dan terletak pada bagian bawah otak ini lalu melepaskan follicle stimulating hormone FSH dan luteinizing hormone LH. Normon FSH dan LH nantinya mengontrol produksi sel telur pada wanita dan produksi sperma pada pria. 2. Follicle stimulating hormone FSH Hormon GnRH akan memicu pelepasan follicle stimulating hormone atau hormon perangsang folikel FSH dari kelenjar pituitari. Pada wanita, hormon FSH akan memastikan kelancaran siklus menstruasi. Hormon ini juga merangsang perkembangan dan kematangan sel telur dalam ovarium indung telur. Sementara pada pria, hormon reproduksi ini berperan memastikan proses pembentukan sel sperma spermatogenesis berjalan dengan baik. Sel Sertoli dalam testis membutuhkan hormon FSH untuk memproduksi protein pengikat androgen untuk membentuk sperma sehat. 3. Luteinizing hormone LH Selain dari hormon FSH, kelenjar pituitari melepaskan luteinizing hormone atau hormon luteinizing LH yang punya peranan penting dalam reproduksi pria dan wanita. Hormon LH bekerja sama dengan hormon FSH untuk merangsang ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron pada wanita. Di samping itu, hormon reproduksi wanita ini memicu ovulasi atau pelepasan sel telur matang dari ovarium menuju rahim. Nah, hormon LH juga mampu merangsang sel Leydig pada testis untuk menghasilkan testosteron yang memengaruhi produksi sperma sehat pada pria. 4. Hormon testosteron Testosteron adalah hormon seks utama yang ditemukan pada pria dan dihasilkan oleh testis. Hormon seks pria ini membantu perubahan fisik selama masa pubertas, seperti pertumbuhan penis dan testis, pertumbuhan rambut tubuh, serta membangun otot dan tulang. Selain itu, pria membutuhkan hormon testosteron dalam kadar normal untuk pembentukan sel sperma dan menghasilkan dorongan seks libido. Wanita juga memiliki hormon testosteron dalam tubuh meski jumlahnya tidak sebanyak pria. Hormon testosteron pada wanita berfungsi mengatur hasrat seksual, menjaga fungsi ovarium, hingga memelihara kesehatan tulang. 5. Hormon estrogen Terdapat dua jenis hormon reproduksi pada wanita, salah satunya adalah hormon estrogen. Estrogen dihasilkan oleh ovarium yang menghasilkan sel telur wanita. Kelenjar adrenal pada bagian atas ginjal dan jaringan lemak juga menghasilkan hormon seks wanita ini. Hormon ini membawa perubahan fisik wanita selama masa pubertas, seperti pertumbuhan payudara, rambut kemaluan, hingga mengontrol siklus menstruasi. Pria juga memiliki sedikit hormon estrogen yang memengaruhi reproduksi. Hormon ini membantu keseimbangan libido hasrat seksual, fungsi ereksi, hingga spermatogenesis. 6. Hormon progesteron Sistem reproduksi wanita juga memproduksi progesteron. Hormon ini dihasilkan korpus luteum, yakni kelenjar endokrin sementara di ovarium yang diproduksi setelah ovulasi. Progesteron berperan dalam mempersiapkan dinding rahim endometrium untuk kehamilan. Hal ini membuat dinding rahim menebal untuk menerima sel telur yang dibuahi. Hormon ini juga terus bekerja menjaga kehamilan. Hormon progesteron membantu kelancaran pemberian nutrisi dari pembuluh darah di dinding rahim ke janin. Namun bila kehamilan tidak terjadi, korpus luteum akan rusak dan kadar progesteron menurun sehingga memicu terjadinya menstruasi. Beberapa orang bisa mengalami gangguan hormon reproduksi. Ketidakseimbangan hormon menyebabkan menstruasi tidak teratur, menurunnya gairah seks, hingga masalah kesuburan. Maka dari itu, Anda harus selalu menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh guna menjaga kesehatan sistem reproduksi. Mengonsumsi makanan sehat, rutin olahraga, berhenti merokok dan minum alkohol, serta beristirahat cukup adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan. Jika memiliki keluhan terkait hormon atau penyakit menular seksual, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter Anda.

pasangan yang sesuai antara organ dan zat yang dihasilkan adalah